kondisi kulturNUTRISI PAKAN BUATAN

Teknologi Produksi
Bahan Baku Pakan
Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur
SITH, ITB – VEDCA - SEAMOLECTeknologi Produksi Bahan Baku Pakan:
1. Pakan Buatan dalam Industri Akuakultur: Pengenalan
2. Nutrisi pakan
(protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral dalam
kaitannya dengan anatomi fisiologi pencernaan serta
metabolisme ikan)
3. Bahan baku pakan
(jenis: jagung, rice bran / dedak, PKM (palm kernel meal
/ bungkil inti sawit, herbal; karakteristik seleksi)
4. Preservasi dan penanganan bahan baku pakan
5. Teknik pengolahan bahan baku pakan
(penggunaan langsung, fermentasi,…)
6. Formulasi pakan dan manufaktur
7. Pengemasan (dan pelabelan)
8. Ekonomi Produksi Pakan Akuakultur NUTRISI
Nutrisi untuk ikan:
 kandungan gizi
 yang dikandung pakan
 yang diberikan kepada ikan peliharaan
 dengan komposisi yang tepat / berimbang
 berperan dalam pertumbuhan, reproduksi, ketahanan tubuh
Bergantung pada:
 spesies ikan
 ukuran (besar / berat) ikan
 kondisi kulturNUTRISI PAKAN BUATAN
 Pakan dengan nutrisi lengkap dan seimbang sesuai dengan
kebutuhan nutrisi ikan dibutuhkan untuk mendapatkan
efisiensi pakan serta pertumbuhan hewan budidaya (ikan,
udang) secara optimal
 Penggunaan / penambahan pakan buatan terbukti dapat
meningkatkan kelangsungan hidup dan vitalitas larva pada
beberapa species ikan serta mengurangi penggunaan
pakan hidupNUTRISI PAKAN BUATAN
 Pakan yang berkualitas (bernilai nutrisi) dengan strategi /
program pemberian pakan yang tepat dapat mencegah /
meminimalisasi resiko penyakit
 Formula pakan harus tepat
 agar pakan yang diberikan pada ikan dapat memenuhi
semua nutrien yang dibutuhkan ikan
 diperlukan data mengenai kebutuhan nutrien pakan
ikan dan pengetahuan mengenai kemampuan ikan
untuk mengasimilasi bahan pakan.KEBUTUHAN NUTRISI IKAN
 Nutrisi pakan lebih berperan dibandingkan dengan jumlah
pakan yang diberikan (keseimbangan antara kualitas dan
kuantitas)
 Zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan tubuh ikan:
 PROTEIN (dengan asam amino esensial; ±20-60%)
 LEMAK (dengan asam lemak esensial; ± 4-8%)
 KARBOHIDRAT (± 30%)
 VITAMIN
 MINERAL KEBUTUHAN NUTRISI IKAN
 Protein, karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi
untuk maintenance dan pertumbuhan bagi kultur ikan / udang
 Lemak dan karbohidrat harus cukup untuk meminimalisasi
penggunaan protein sebagai sumber energi utama sehingga
protein yang ada tersedia digunakan secara optimal untuk
pertumbuhan ikan / udang
 Dari sejumlah pakan yang dimakan, hanya ±10% yang
digunakan untuk pertumbuhan / menambah berat;
selebihnya digunakan sebagai sumber energi; atau tidak dapat
dicerna  mempengaruhi FCR (food convertion rate)PROTEIN
PROTEIN:
senyawa organik kompleks tersusun atas asam amino yang
mengandung unsur C (carbon), H (hidrogen), O (oksigen) dan N
(nitrogen) yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidratPROTEIN
Fungsi:
1. zat pembangun
(membentuk jaringan baru, mengganti jaringan yang rusak;
proses reproduksi)
2. zat pengatur
(pembentukan enzim, hormon – mengatur proses-proses
metabolisme dalam tubuh)
3. zat pembakar
(sumber energi disamping karbohidrat / lemak)PROTEIN
 Pakan buatan untuk larva penting sebagai substitusi pakan
alami untuk meningkatkan produksi benih yang digunakan
dalam budidaya dan meningkatkan kualitas benih
 Secara umum, protein dengan komposisi asam amino yang
sama dengan tubuh ikan mempunyai nilai nutrisi yang tinggi
 pembuatan pakan dapat diformulasi dari beberapa
sumber protein untuk mensimulasi komposisi asam amino
yang sesuai dengan asam amino tubuh ikanPROTEIN
 Asam amino sebagai bahan dasar pembentuk utama
AA Esensial:
 sangat dibutuhkan oleh ikan dalam pertumbuhannya
 tidak dapat dibentuk / disintesis oleh ikan
 harus tersedia dalam pakan
AA Non-esensial:
 dapat disintesis dalam tubuh ikan sendiri
 dengan bantuan unsur-unsur lain dalam tubuh ikan PROTEIN
Asam Amino Esensial Asam Amino Non-esensial
Leusin Tirosin
Metionin Glisin
Isoleusin Alanin
Triptofan Asam Aspartis
Valin Asam Glutamis
Arginin Kistin
Treonin Prolin
Histidin Asparagin
Fenilalanin Glutamin
Lisin SerinPROTEIN
Kebutuhan ikan akan protein bergantung pada:
1. Ukuran ikan
2. Jumlah / kuantitas pakan yang dimakan ikan
3. Ketersediaan dan kualitas pakan alami
4. Kualitas protein
5. Suhu air kultur
 Jenis ikan karnivora membutuhkan tingkat protein yang
lebih tinggi dibandingkan ikan herbivora
 Ikan pada stadia larva membutuhkan membutuhkan tingkat
protein yang lebih tinggi dibandingkan ikan dewasaPROTEIN
 Tingkat protein optimum dalam pakan untuk pertumbuhan
ikan berkisar 25 – 50%.
 Tingkat protein untuk ikan laut lebih tinggi (40 – 50%)
(berat kering) untuk pertumbuhan yang optimal.
Keseimbangan protein penting dalam formulasi pakan
karena berperan besar dalam kesintasan, pertumbuhan,
serta ketahanan tubuh ikan, terutama pada stadia larva.LEMAK
 LEMAK: senyawa organik yang tidak larut dalam air,
namun larut dalam pelarut organik; sebagai sumber energi
terpenting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan
 Sumber energi (lebih tinggi dibanding protein / karbohidrat)
 Berperan dalam pemeliharaan struktur dan membran sel
 Pelarut dalam proses penyerapan vitamin A, D, E, dan K
 Membantu proses metabolisme
 Menjaga keseimbangan daya apung ikan dalam air
Penggunaan lemak mempengaruhi rasa dan mutu pakanLEMAK
Beberapa sumber lipid:
- minyak ikan
- minyak jagung
- minyak biji kapas
- minyak kelapa
- minyak kelapa sawit
- minyak kacang tanah
- minyak kacang kedelai
- lemak sapi
- lemak ayam
- lemak kelinciLEMAK
 Mengandung asam lemak (esensial dan non esensial)
Asam lemak esensial
- tidak dapat disintesis oleh tubuh ikan
(kebutuhannya harus dipenuhi dari pakan)
- merupakan komponen struktur membran
- penunjang pertumbuhan ikan
- pembentukan gelembung renang pada stadia larva
(jika tidak sempurna dapat menyebabkan kematian larva;
terutama dalam kultur ikan laut)
- contoh penting: asam lemak omega-3 HUFA, DHALEMAK
 Pakan yang baik umumnya mengandung 4 – 18% lemak
 Kadar lemak harus optimum namun tidak berlebihan
 Kelebihan kadar lemak:
 pakan akan mudah mengalami oksidasi (mudah tengik)
 mengakibatkan penimbunan lemak pada usus ikan, hati
ataupun ginjal sehingga ikan menjadi terlalu gemuk dan
nafsu makan berkurang.KARBOHIDRAT
 KARBOHIDRAT:
senyawa organik yang terdiri dari serat kasar dan bahan bebas
tanpa nitrogen
 Menurut ukuran molekul dapat dibagi menjadi:
1. Monosakarida (contoh: fruktosa, glukosa)
2. Disakarida (contoh: sukrosa, maltosa)
3. Polisakarida (contoh: selulosa, pati, kanji)KARBOHIDRAT
Karbohidrat sederhana (monosakarida) lebih mudah larut dalam
air; ikan butuh enzim-enzim tertentu untuk memecah disakarida
atau polisakarida menjadi monosakarida yang mudah diserap.
Beberapa enzim tertentu dihasilkan oleh bakteri dalam usus ikan.
Beberapa ikan memiliki organ khusus pada alat pencernaannya
(pyloric caeca) yang mengandung enzim-enzim yang mampu
mencerna karbohidrat KARBOHIDRAT
Kebutuhan karbohidrat pada pakan ikan  jenis ikan
 ikan mas : 20 – 30%
 ikan lele : 10 – 30%
 ikan kerapu : <10%
 ikan kakap : 20 – 25%
Catatan.
Ikan karnivora (khususnya ikan laut) secara alami pakannya
mengandung protein tinggi sehingga kurang dapat mencerna
karbohidrat dengan baik; namun tetap dapat mensintesis
karbohidrat dari lemak dan proteinKARBOHIDRAT
 Karbohidrat dalam pakan terdiri dari:
1. Serat kasar
- sulit dicerna, bukan nutrisi penting bagi ikan laut
- akan menimbulkan pengotoran dalam wadah kultur
- tetap diperlukan untuk memudahkan pengeluaran feses
- terlalu banyak serat kasar (>10%)
 daya cerna menurun
 penyerapan menurun
 meningkatnya sisa metabolisme
 penurunan kualitas air kultur!
2. Bahan ekstrak tanpa nitrogenKARBOHIDRAT
Bahan-bahan yang banyak mengandung karbohidrat:
- jagung
- beras
- tepung terigu
- dedak halus
- tepung tapioka
- tepung sagu
- ....
Selain sebagai sumber karbohidrat juga dapat berfungsi
sebagai perekat (binder) dalam pembuatan pakan ikan.VITAMIN
 Zat organik yang dibutuhkan ikan dalam jumlah sedikit
 Penting untuk pertumbuhan dan ketahanan kondisi tubuh
 Umumnya tidak dapat disintesis dalam tubuh
 Harus tersedia dalam pakan
1. Vitamin yang larut dalam air
- Vit. B1 (tiamin), Vit. B2 (riboflavin), Vit.B12 (kobalamin)
- Vit. C
2. Vitamin yang larut dalam lemak
- Vit. A; Vit. D; Vit. E; Vit.KVITAMINVITAMINVITAMIN
Kebutuhan vitamin bergantung pada:
- jenis ikan
- laju pertumbuhan
- komposisi pakan
- kondisi fisiologis ikan
- lingkungan / kondisi kultur
Kebutuhan akan vitamin menurun dengan meningkatnya
ukuran ikan.VITAMIN
Fungsi utama vitamin secara umum:
1. Bagian dari enzim atau ko-enzim
(berperan dalam pengaturan proses metabolisme tubuh)
2. Mempertahankan fungsi berbagai jaringan tubuh
3. Mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan sel baru
4. Membantu pembuatan zat-zat tertentu dalam tubuhVITAMIN
Fungsi spesifik beberapa vitamin:
Vitamin B1, B6, dan B12
 menunjang pertumbuhan
 merangsang nafsu makan
Vitamin B2
 pertumbuhan
 pertukaran zat-zat makanan (karbohidrat, lemak, protein)
dari sel-sel dalam tubuh
 proses reproduksiVITAMIN
Vitamin A
 menunjang kesehatan mata
Vitamin D
 menunjang proses metabolisme dari mineral
 terutama kalsium dan fosfor
Vitamin E
 berpengaruh terhadap pergerakan ikan
 menunjang proses reproduksiVITAMIN
Vitamin premix:
campuran vitamin-vitamin yang diperlukan oleh ikan
(Vit.A, Vit.D, Vit.E, Vit.K, Vit.B1, Vit.B2, Vit.B12, Vit.C, ...)
Penambahan vitamin premix dalam fishmeal (pakan ikan rucah)
 meningkatkan pertumbuhan ikan
 menurunkan konversi pakan (FCR)VITAMIN
Kebutuhan mineral untuk ikan budi daya:
- dari pakan
- dari kemampuan ikan mengambil mineral
Defisiensi (kekurangan) vitamin menyebabkan:
- ketidaknormalan dalam morfologis maupun fisiologis ikan
- penurunan aktivitas enzim
- gangguan fungsi sel; kerusakan sel
- penurunan nafsu makan ikan
- pertumbuhan abnormal (skoliosis, lordosis)
- laju pertumbuhan menurun
- kematian (defisiensi vitamin secara kronis / berkelanjutan)MINERAL
Mineral:
bahan anorganik yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
namun memiliki fungsi yang sangat penting
Fungsi utama mineral:
1. komponen utama dalam struktur gigi dan tulang
2. sebagai struktur dari jaringan
3. menjaga keseimbangan asam basa
4. berperan dalam fungsi metabolisme
5. sebagai komponen utama dari enzim, vitamin, hormon, dan
pigmenMINERAL
Dua kelompok mineral:
1. MAKROMINERAL
 konsentrasi tinggi dalam tubuh
 Ca (kalsium), Mg (magnesium), Na (natrium), K (kalium)
P (fosfor), Cl (klorida), dan S (sulfur)
2. MIKROMINERAL
 konsentrasi rendah dalam tubuh
 Fe (besi), Zn (seng), Mn (mangan), Cu (tembaga),
I (iodium), Co (kobalt), Ni (nikel), F (fluor), Cr (krom)
Si (silikon), dan Se (selenium)
Bookmark and Share

0 comments:

eXTReMe Tracker
eXTReMe Tracker