Cara Hindari Gigitan Anjing

Cara Hindari Gigitan Anjing 
Di Indonesia 98 persen kasus rabies ditularkan akibat gigitan anjing dan 2 persen akibat gigitan kucing dan kera. Menghindari gigitan anjing adalah salah satu upaya meminimalisir rabies. Tapi jika terkena gigitan anjing ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan.


Bertepatan dengan 'Hari Rabies Sedunia' yang oleh Alliance for Rabies Control diperingati setiap 28 September sejak tahun 2006, Kementerian Kesehatan Indonesia turut menyampaikan tiga pesan utama di hari rabies ini.

Tiga pesan utama peringatan Hari Rabies Sedunia:
1. Hindari Gigitan Anjing
Kandangkan anjing dan lindungi anak-anak dari risiko tergigit anjing

2. Pertolongan pertama pada gigitan hewan penular rabies (HPR) yaitu
a. Cuci luka dengan sabun/deterjen menggunakan air mengalir selama 10-15 menit,
b. Berikan desinfektan atau antiseptik,
c. Segera berobat ke Puskesmas/Rabies Center atau sarana kesehatan lainnya untuk mendapatkan pertolongan dan pengobatan.

3. Pemeliharaan kesehatan anjing Anda dengan pemeriksaan rutin ke dokter hewan dan vaksinasi.

Di Indonesia, peringatan Hari Rabies Sedunia akan diadakan pada 12 Oktober 2010 di Kabupaten Badung, Provinsi Bali dengan tema 'Anjing Sehat, Keluarga Selamat'.

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama, Sp.P dalam siaran pers Selasa (28/9/2010) mengatakan penyakit rabies atau penyakit anjing gila, merupakan penyakit yang bersifat fatal atau selalu diakhiri dengan kematian bila tidak ditangani dan diobati dengan baik.

Hewan yang dapat menularkan rabies adalah anjing, kucing, kera, dan kelelawar. Sapi, kambing dan domba dapat menderita apabila digigit oleh hewan penular rabies.

Gejala rabies pada manusia biasanya diawali dengan demam, nyeri kepala, sulit menelan, hipersalivasi, takut air, peka terhadap rangsangan angin dan suara, kemudian diakhiri dengan kematian.

Virus ini memiliki masa inkubasi antara 2 minggu sampai 2 tahun, tapi rata-rata kasus rabies di Indonesia masa inkubasinya antara 2 minggu hingga 18 minggu.

Virus rabies ini harus melalui beberapa tahap terlebih dahulu hingga akhirnya mencapai otak, yaitu virus masuk melalui gigitan hewan lalu berkembang biak di otot sekitar gigitan. Setelah itu virus akan menginfeksi susunan saraf tepi yang nantinya akan menuju pusat saraf.

Jika sudah sampai ke saraf maka virus akan menginfeksi otak dan jaringan lain yang membuat harapan penderita untuk hidup semakin kecil.

Di Indonesia, penyakit ini endemis di 24 provinsi dengan kasus Lyssa (rabies pada manusia) tertinggi adalah Provinsi Bali, Sumatera Utara, Maluku, NTT.

Sedangkan 9 provinsi lainnya masih dinyatakan sebagai daerah bebas rabies yaitu Provinsi Bangka Belitung, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Papua dan Papua Barat.

Di dunia, kasus kematian akibat rabies yaitu Asia 50.000 kematian per tahun, India 20.000-30.000 kematian per tahun, China rata-rata 2.500 kematian per tahun, Vietnam 9.000 kematian per tahun, Filipina 200-300 kematian per tahun dan Indonesia selama 4 tahun terakhir rata-rata sebanyak 143 kematian per tahun.

Pada tahun 2010 pengendalian rabies di Indonesia antara lain penyediaan VAR (Vaksin Anti Rabies), pelatihan bagi para petugas kesehatan di 24 Provinsi, pembuatan buku pedoman dan media penyuluhan rabies, Workshop serta Advokasi.
Bookmark and Share

0 comments:

eXTReMe Tracker
eXTReMe Tracker