10 Fakta Tentang Lasik Mata
Monday, September 27, 2010
10 Fakta Tentang Lasik Mata Bagi penderita rabun yang tidak ingin menggunakan kacamata, lasik adalah pilihannya. Sayang karena karena masih agak mahal, prosedur ini menjadi kurang populer dan tidak banyak hal yang bisa diketahui.
Lasik merupakan prosedur bedah mikro yang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan pada mata. Prosedur ini tidak dilakukan dengan mata pisau, melainkan dengan tembakan sinar laser dengan kekuatan tertentu.
Dikutip dari Medindia, Senin (27/9/2010), berikut ini adalah 10 fakta yang patut diketahui tentang lasik.
1. Operasi lasik pada mata telah dilakukan sejak 1990. Pada tahun 2007 tercatat 17 juta orang pernah menjalani prosedur ini, 8 juta di antaranya berasal dari Amerika.
2. Nilai pasar bedah refraktif di seluruh dunia diperkirakan mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 26,8 triliun. Jenis operasinya meliputi operasi rabun dekat, rabun jauh, astigmatisme dan presbiopi.
3. Jenis operasi refraktif untuk memperbaiki mata yang paling populer ada 2, yakni LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) dan LASEK (Laser Assisted Sub-Epithelial Keratomileusis).
4. Perbedaan utama LASIK dengan LASEK terletak pada jenis lapisan mata yang diperbaiki. Pada LASIK, epithelium dan jaraingan stroma di kornea ditipiskan sementara pada LASEK hanya jaringan epithelium saja.
5. Perbandingan pasien lasik pria dan wanita hampir merata. Menurut penelitian, 90 persen di antaranya akan menyarankan lasik ke orang lain.
6. Operasi lasik di kedua mata hanya memakan waktu 10-12 menit. Tembakan sinar laser yang digunakan cukup kuat untuk menipiskan lapisan kornea yang ketebalannya 200 kali lebih tipis dari helaian rambut.
7. Masalah paling umum setelah menjalani lasik adalah mata kering yang dialami oleh 20 persen pasien lasik.
8. Untuk hasil terbaik, pilih dokter bedah yang berpengalaman sedikitnya 700 kali mengoperasi dengan lasik. Hindari mandi uap, riasan wajah, olahraga yang terlalu berat dan jangan mengucek mata selama 1 hingga 2 pekan sesudah operasi.
9. Dalam lasik, akurasi dan ketepatan sangat penting. Jika lapisan mata masih kurang tipis misalnya, akibatnya lasik harus dilakukan lagi. Sementara jika terlalu tipis, bukan tidak mungkin malah harus mengenakan kacamata atau lensa kontak.
10. Belum pernah ada laporan seseorang menjadi buta karena lasik.